Pengertian
Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan
masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.
Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu
kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
Karakteristik
Kelompok
Karakteristik Kelompok antara lain:
1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial
baik secara verbal maupun non verbal.
2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya
dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat
menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau
minat yang sama.
5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal
satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota
kelompoknya.
Tahapan
Pembentukan Kelompok
Perkembangan sebuah
kelompok selalu berbeda satu dengan yang lainnya. Namun demikian, terdapat
beberapa cara yang dapat digunakan untuk membentuk sebuah kelompok. Berikut ini
adalah beberapa tahapan dalam pembentukan kelompok.
A. Forming.
A. Forming.
Forming adalah tahap
orang berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak
sedikit peserta yang mengikutinya karena penugasan. Kondisi seperti ini tidak
jarang menimbulkan perasaan was-was maupun keraguan di hati peserta tersebut.
B. Informing.
Informing merupakan
tahap dimana kelompok yang baru terbentuk tersebut diberi penjelasan tentang
tujuan dari kegiatan yang akan diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan
didapati interaksi antaranggota karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka
menuju pada tujuan yang sama. Seorang fasilitator biasanya akan mencari titik
pijak yang sama, dan membentuk visi, misi, serta tujuan kelompok. Fasilitator
diharapkan dapat menggunakan kegiatan pengenalan dan agenda yang jelas.
C. Storming.
C. Storming.
Pada tahap ini,
pembangunan peran diantara masing-masing peserta mulai terbentuk. Storming
merupakan fase yang sangat penting dalam dinamika kelompok, karena pada tahap
ini akan terjadi tarik menarik, uji coba, bahkan konflik. Benturan antarpribadi
sangat mungkin terjadi pada tahap ini – bahkan benturan antara peserta dengan
pemimpin kelompok. Seorang fasilitator diharapkan dapat memberikan dukungan
kepada seluruh kelompok. Dengan mengembangkan dan menggunakan teknik-teknik
fasilitasi, fasilitator juga perlu senantiasa mengingatkan peserta akan tujuan
dan norma-norma kelompok. Usahakan agar fasilitator dapat menjaga terjadinya
keterbukaan dan mendorong setiap peserta untuk mengatasi konflik yang terjadi.
D. Norming.
D. Norming.
Tahapan ini merupakan
tahap stabilisasi dimana aturan, ritual, dan prosedur telah ditetapkan dan
diterima oleh seluruh peserta. Peserta telah menyepakati identitas perasn
sehingga terciptanya suasana kebersamaan. Jalan menuju kemajuan disepakati dan
disetujui bersama. Fasilitator diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
menghaluskan proses. Jika diperlukan, perbaiki atau sesuaikan norma yang ada,
untuk kemudian diserahkan kembali implementasinya kepada kelompok.
E. Mourning.
E. Mourning.
Mourning merupakan
tahap akhir dari proses pembentukan sebuah kelompok. Pada tahapan ini, seluruh
tugas telah selesai dikerjaan dan tujuan utama pembentukan kelompok sudah
terpenuhi. Siklus kehidupan kelompok secara resmi telah berakhir. Terkadang
muncul rasa sedih diantara peserta. Sebagian mulai memikirkan tugas lain yang
telah menanti. Fasilitator yang baik diharapkan dapat membantu peserta dalam
mempersiapkan masa transisi dari pembentukan kelompok menuju bubarnya kelompok.
F. Transforming.
F. Transforming.
Pada tahapan ini, tim
telah menjadi dinamis karena pembentukan kelompok sudah terjadi dan mulai ada
perubahan baik di masing-masing peserta maupun pada kelompok secara
keseluruhan. Sebagai seorang fasilitator, diharapkan dapat menunjukkan dukungan
dan rasa percaya kepada kelompok. Hargai perubahan yang terjadi dengan
memberikan pujian. Yang perlu diingat adalah sebaiknya pujian yang diberikan
tidak berlebihan.
Kekuatan
Team Work
Teamwork atau kerja
sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target
yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disAdari bahwa teamwork merupakan
peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan
bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan
pula tujuan dari pribadi paling populer di tim. Dalam sebuah tim yang
dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan
pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli
dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang
dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial
adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas,
kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi
manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe
organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau
menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini
dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang
kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana
mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik
dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara
ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu
organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi
manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.
0 komentar:
Posting Komentar