1.1. Konsep File
File atau file komputer, adalah
identitas dari data yang disimpan di dalam sistem file yang dapat diakses dan
diatur oleh pengguna. Sebuah file memiliki nama yang unik dalam direktori di
mana ia berada. Alamat direktori dimana suatu file ditempatkan diistilahkan
dengan path.
Dalam sebuah file terdapat beberapa informasi, diamana
informasi tersebut terdapat dalam sebuah atribut file. Atribut file
adalah sebuah file berisi aliran data (atau data stream) yang berisi sekumpulan
data yang saling berkaitan serta atribut file (yang bersifat wajib atau
opsional), yang kadang-kadang disebut properties yang berisi informasi yang
berkaitan dengan file yang bersangkutan. Informasi mengenai kapan sebuah file
dibuat adalah contoh dari atribut file.
Berikut beberapa contoh atribut dari sebuah file :
1. Name –
Informasi yang disimpan untuk keperluan identifikasi formasi oleh pengguna.
2. Type –
dibutuhkan sistem untuk mendukung tipe yang berbeda.
3. Location –
pointer kelokasI file pada device.
4. Size –
ukuran file yang sedang digunakan.
5. Protection
– kontrol terhadap pengguna yang sedang melakukan baca, tulis dan eksekusi.
6. Time, date, dan user
identification – proteksidata untuk pengamanan dan monitoring pengguna.
Dalam penggunaan file, terdapat enam operasi yang biasa digunakan oleh sistem operasi dalam melakukan pengoperasian pada sebuah file,enam operasi dasar yang berkaitan dengan manajemen file sistem, anatara lain adalah :
1. Membuat file (Create File)
Terdapat dua hal yang harus kita lakukan untuk membuat
suatu file. Pertama, kita harus menemukan tempat dalam sistem file untuk file
yang akan kita buat tadi. Kedua, adalah membuat entry untuk
file tersebut. Entry ini mencatat nama dari file dan lokasinya
dalam sistem.
2. Menulis sebuah file (Write File)
Untuk menulis file, kita membuat sebuah system
call yang meyebutkan nama file dan informasi apa yang akan kita tulis
dalam file tersebut. Setelah diberikan nama filenya, sistem akan mencari file
yang akan kita tulis tadi dan meletakkan pointer dilokasi yang akan kita write berikutnya.
Pointer write harus diupdate setiapkali write dilakukan.
3. Membaca sebuah file (Read File)
Untuk membaca file, kita menggunakan sebuah system
call yang menspesifikasikan nama file dan di blok mana di memori file
harus diletakkan. Lalu direktori kembali dicari hingga ditemukan entry yang
bersesuaian. Sistem harus menjaga agar pointer berada di
posisi dimana read berikutnya akan dilakukan. Setelah
pembacaan file selesai, maka pointer akan di-update.
4. Memposisikan sebuah file (Reposition)
Direktori dicari untuk entry yang
bersesuaian, lalu kemudian current file position dari file di
set ke suatu nilai tertentu. Operasi file ini dikenal juga sebagai file
seek.
5. Menghapus file (Delete)
Untuk menghapus sebuah file, kita mencari direktori dari
file yang ingin kita hapus tersebut, dan setelah ditemukan, semua tempat yang
dipakai file tadi kita lepaskan sehingga dapat digunakan oleh file
lainnya. Entry dari direktori itu kemudian dihapus.
6. Menghapus sebagian isi file (Truncate)
User mungkin ingin menghapus isi dari sebuah file, tapi
tetap ingin menjaga atribut-atributnya. Truncating file mengijinkan
pendefinisian ulang panjang file menjadi nol tanpa mengubah atribut lainnya sehingga
tempat yang digunakan oleh file dapat dilepaskan dan dipergunakan oleh file
lain.
Dalam sebuah file terdapat juga beberapa ekstensi yang berfungsi sebagai pengenal dari jenis file itu sendiri. Jenis file merupakan salah satu atribut file yang cukup penting. Saat kita mendesain sebuah sistem file, kita perlu mempertimbangkan bagaimana sistem operasi akan mengenali file-file dengan jenis yang berbeda. Apabila sistem operasi dapat mengenali, maka membuka file tersebut bukan suatu masalah. Seperti contohnya, apabila kita hendak mencari bentuk obyek biner sebuah program, yang tercetak biasanya tidak dapat dibaca, namun hal ini dapat dihindari apabila sistem operasi telah diberitahu akan adanya jenis file tersebut.
Cara yang paling umum untuk mengimplementasikan jenis
file tersebut adalah dengan memasukkan jenis file tersebut ke dalam nama file.
Nama file dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah nama dari jenis file
tersebut, dan yang kedua, atau biasa disebut extension adalah jenis dari file tersebut.
Kedua nama ini biasanya dipisahkan dengan tanda '.', contoh: "
file.txt".
JENIS FILE
|
EKSTENSI
|
FUNGSI
|
Executable
|
exe, com, bin, atau tidak ada
|
Siap menjalankan program bahasa mesin
|
Object
|
obj atau o
|
Dikompilasi, bahasa mesin, tidak terhubung (link)
|
Source code
|
c, cc, java, asm, pas
|
Kode-kode program dalam berbagai bahasa pemrograman
|
Batch
|
bat, sh
|
Memerintahkan ke command intepreter
|
Text
|
txt, doc
|
Data text, dokumen
|
Word processor
|
wp, tex, rtf, doc
|
Macam-macam format dari text processor
|
Library
|
lib, a, sol, dll
|
Libraries dan routine untuk programmer
|
Print/ view
|
jpg, pdf, ps
|
File ASCII/binary dalam format untuk
mencetak atau melihat
|
Archive
|
zip, tar
|
File - file yang berhubungan dikelompokkan ke dalam
satu file, dikompres, untuk pengarsipan
|
Multimedia
|
mpeg, mov, rm
|
File binary yang berisi informasi audio
atau A/V
|
Tabel
Ekstensi File
1.2. Metode Akses
Didalam sebuah file terdapat berbagai informasi yang
dibuat oleh pengguna. Apabila pengguna ingin melakukan penaksesan data atau
informasi ini harus diakses dan dibaca melalui memori komputer. Informasi dalam
file dapat diakses dengan beberapa cara, yaitu:
1. Akses sekuensial
Akses ini merupakan yang paling sederhana dan paling umum
digunakan. Informasi dalam file diproses secara berurutan. Sebagai contoh,
editor dan kompilator biasanya mengakses file dengan cara ini.
2. Akses langsung
Sebuah file dibuat dari rekaman-rekaman logical yang
panjangnya sudah ditentukan, yang mengizinkan program untuk membaca dan menulis
rekaman secara cepat tanpa urutan tertentu.
Selanjutnya dilanjutkan oleh: